Sunday, January 24, 2016

Uh.

Aku ditimpuk batu
oleh seorang tukang kayu,
uh.

Lemariku habis dilahap
oleh sekumpulan rayap,
uh.

Perhiasanku dirampas
oleh segerombol monyet buas,
uh.

Karyaku diplagiat,
oleh sejumlah tukang pahat,
uh.

Uh begini, uh begitu.
Dunia kerap salah
Di mata manusia yang
terus mengeluh

Karena memang ialah yang paling benar;
benar-benar tidak sabar.

Seolah sempurna adalah tolak ukur
untuk tetap bersyukur.

Seakan yang ada sekarang
adalah hal yang begitu kurang,

uh.

Sunday, January 10, 2016

Review Abal-Abal #3: Happy Birthday, Jeanne!

Ada pepatah ngomong,

"Janganlah dikau kapok melakukan suatu hal walaupun kelihatannya anda seperti tidak tahu diri."

Iya, yang ngomong pepatahnya adalah gue di masa depan.
Emang rayap doang yang bisa makan kayu? Manusia juga bisa!


#GAKTAHUDIRI 

Kemarin gue makan cantik di Social House, restoran nge-hits yang ada di sebelah timur Mall yang menurut gue besaaaaaaaaaaar sekali. Tentunya, pada kesempatan yang berharga ini, gue ditraktir teman gue karena dia baru saja bertambah tua dan legal untuk bisa melakukan...itu.

Itu lho, nyetir mobil. Kan udah boleh tuhhhhhhh hehehehehehehehehe.

Sebelum ke Social House, gue lenggak-lenggok dulu di rumah berhubung teman gue satu-satunya (dan dibayar) itu, Yessica mau mampir ke rumah gue dulu.

Dia bilang sih mau ke rumah gue pagian. Tapi, jadinya malah siangan gara-gara balada sol sepatunya yang copot itu. Kasihan sekali dia minta ditangisin.

DAN JUGA, kebetulan dia pake semacam wedges (?). Gara-gara sol sepatunya lepas, dia jadi harus jalan macem kangguru keseleo, kagak seimbang. Alhasil, tuh anak digoda sama abang-abang deket stasiun.

"NENG, ITU SEPATUNYA DILEM ATUH!"
"Neng itu sol sepatunya dikiloin kayaknya laku."
"YAH MALU DIA TUH LIAT MUKANYA MERAAAH KAYAK TOMAT UDAH MAU BUSUK."

Untungnya, dia sampai di sarang gue dengan selamat.

Dan untungnya juga, paman gue punya lem FOX yang warna kuning lengket mirip pinggiran keju di pizza (Ya, gue sebuta itu). Begitu dia sampai di rumah gue, sepatunya sudah selamat karena dilem. Walaupun itu sepatu malah jadi nggak berbentuk.

Memang lem paling berkualitas adalah lem biru, bro.

Lalu, dengan terburu-buru, kita berdua naik busway ke sana.

Saking gedenya itu Mall, kita hampir nyasar.

CK Ck ck.

Ketika sampai di restoran itu, gue menengok ke sajian menunya. Dan gue nggak bisa bayangin semua hal yang tertera di sana.

"Fettucini with creamy sauce and three cute cucumbers and whatelse i don even kno just go ask the chef ok bye"

Karena gue nggak ngerti apa-apa (terus, gue belom makan, gue laper banget waktu itu, gue harus mengira-ngira yang mana yang tepat buat mengisi tong isi naga, belut, harimau piaraan.), gue pesen nasi goreng. Iye, pret rais.

"Kimchi fried rice with pork and the gang yo."

Kira-kira tampilannya gini:

Iye, enak kok.
Ef Wai Ai, makanan gue dateng paling lama. Tapi, yang gue suka adalah pelayannya perhatian banget!!!!

"Dek, makanannya belom dateng ya? Kamu pesan apa?"
"Saya pesan nasgor, Mas."
"Oh, bentar ya saya tanyakan dulu."

Akhirnya, mas-masnya balik dan bilang, 'Saya udah tanyain, katanya emang lama. Tunggu bentar, ya."

ASTAGA, PERHATIAN BANGET KAYAK COWOK IDAMAN OMGOMG. YANG MAU PUNYA PACAR LANGSUNG AJA KE SANA GILE PELAYANNYA PENYAYANG PLUS PERHATIAN BANGET COY KYAKYAKYAAAA!!

Yang bikin lebih seneng adalah, gue dipanggil 'Dek'.

ASTAGAAAAAAAAAAA!!!!

Biasanya, gue dipanggil 'Ibu' soalnya. Shialan memang. Beranak aja belom, mas.
Kamu mau mas jadi ayah dari anak-anakku?

#napsu #janganditiru

Oh, ya tadi gue mau ngereview nasgornya Social House. Gue kurang minum aqua ya kayaknya.

Kalo orang yang laper banget dan butuh asupan gizi yang tinggi, mungkin gue nggak bakal saranin lo ke sini. Mungkin, gue lebih saranin kalian ke Krendang atau Jemabatan 5, karena porsinya jauh lebih banyak.

Tapi, kalo lidah lo lidah Ratu Elisabeth gue saranin banget lo ke sini. Tempatnya cozy, keren, fancy, banyak spot buat foto ala-ala instagram (yah dapet lah 100 likes), musiknya enak, mas-masnya perhatian, beh. This place got it all!

Makanannya sih standart, kayak pasta, dada ayam goreng (fried chicken breast), nasgor, babi panggang (grilled pork belly), dan masih banyak lagi!

Ngomong-ngomong, nasi gorengnya ada taste Koreannya gitu. Ditulisnya sih kimchi fried rice, cuma gue juga nggak ngerti rasa kimchi itu yang sebenarnya gimana, jadi ya bagi gue rasanya sama kayak reguler nasi goreng, cuma warna nasinya nggak coklat tapi mungkin agak merah kali ya. Apa gue buta.

Selain makanan, ada juga minuman namanya Homemade Grandma Ice Lemon Tea.

Kalo yang suka baper, mungkin bakal mewek karena inget neneknya. Jadi, mungkin Social House agak kurang tepat buat orang-orang baper.

Iye, emang lupa dicrop gambarnye.
 KETERANGAN:
Kuning-kuning a.k.a lemon melambangkan infinity yang artinya tiada berujung. (Iye, emang pas banget sama minumannya yang diminum berapa kali sedotpun kagak abis-abis.)
Coklat muda a.k.a kayu jati  tebu yang artinya perjalanan masih panjang dalam menghabisi minuman ini.
Coklat agak tua a.k.a teh artinya terkadang, perjalanan itu ada encer-kentalnya. Iye, persis minuman ini. Kadang diisepnya gampang, kadang diisepnya seret.
Hijau a.k.a daun mint artinya petualangan pasti nggak memberikan kita satu rasa doang. Kayak daun mint yang pedes dimulut, tapi bikin seger.
Putih artinya suci. (Gue nggak tau itu apaan, sumpah.) putih kental gitu. hiii.

BTW TEBUNYA ENAK LHO.

rate: 8/8.5

HUAHAHAHAHA

Minumannya cocok banget buat elo - elo pada yang nggak mau rugi kalo pesen sesuatu.

KARENA BANYAK BENER BUSet DAh.

Setelah selesai makan, akhirnya kita pada foto-foto dan potong kue.

CAPTURED MOMENT: click HERE

Pas potong kue, mas-masnya juga sweet lho. Mereka dateng bawa kue+nyanyi happy birthday to you gitu. Suara gue cempreng bener, makanya gue nggak berani taro suara gue di video di atas. HAHAHAHAAHAHha.

Dari situ gue tau kalau passion gue kayaknya dinyanyi.

Tunggu, tunggu. Kayaknya ada yang salah, deh.

Bodo amat.
Btw, ini foto-foto kemaren:

Iya, Jen seneng kok.

Jeanne: Woi, temenin gue tepuk tangan dong! 
Lantainya adem, guys.

Yang duduk calon pengganti Ratu Elisabeth

Carissa (tengah): Lo terlalu girang, Lin.

Ailin: Yaudah, gue cembetut aja.
Carissa: *tetep frustrasi*

Gue mesum otomatis.

Ailin: Jen, kumohon terimalah cintaku.
Jeanne: WOI! SATPOL PP! 

SEMBAH JEANNE!!!

Ketahuan dong yang paling feminim yang mana.

Makanin kayu karena enak

Gue paling girang.

17 tahunan bawa botol tupperware? Cuma Jeanne orangnya!

WOI KENAPA YANG KAKINYA GITU CUMA GUE BERTIGA WOI
HAPPY BIRTHDAY JEANNE! MAKASIH LHO TRAKTIRANNYA MUAH!

Qu Cinta Gratisan,
Theniarti Ailin

Wednesday, January 6, 2016

RANDOM CONVO WITH RANDOM KONCO

Gue akan memberi tahu kalian 1 hal menakutkan dan sedikit mengagetkan. (Yang punya penyakit jantung, kanker paru-paru, alergi boraks serta cacar air, mending keluar dari blog ini sekarang juga sebelum penyakit anda bertambah parah, atau jika anda punya harapan untuk sembuh, teruslah membaca.)

Oke, kalian siap?

Siapkah kau 'tuk jatuh cinta lagi? ~ #salahfokus

HARI INI ADALAH HARI PERTAMA SEKOLAH SETELAH LIBURAN NATAL-TAHUN BARU YANG AGAK SEDIKIT PANJANG (ANJRIT, CUMA 2 MINGGU.)

Sialan.

Kita sama-sama tahu bahwa adaptasi untuk sekolah seperti biasa setelah liburan yang amat agak sedikit panjang adalah hal yang paling menyebalkan daripada nasi keras. Apalagi, hari pertama langsung belajar seperti biasa tanpa embel-embel perkenalan dan pulang pagi lebih dulu.

Kita sama-sama tahu bahwa itu melakukan tindakan semacam itu kepada murid-murid SMA unyu adalah perbuatan yang agak taboo.

Kita sama-sama tahu bahwa kita sama-sama ragu, tapi ada-ada saja yang membuatku yakin padamu. ~ #salahfokusjilid2 #gagalmoveon

Tapi, mau diapain juga sekolah nggak bakal peka sama kode murid yang pengennya pulang pagi pas hari pertama.

Kalo diibaratkan sama cowok dan cewek, mungkin guru-guru itu ceweknya, murid-murid itu cowoknya, yayasan itu ortu dari si cewek. Intinya, sekolah tergabung antara orang yayasan dan guru-guru di mana mereka ada di kubu cewek, dengan kata lain, THEY'RE ALWAYS RIGHT. Sedangkan murid-murid? Ye ileh, ngikut aje kite mah.

Seperti yang kalian tidak tahu, gue setiap hari pulang dianterin sama orang paling setia yang pernah gue kenal di mana dia akan selalu menunggu gue dengan keringat yang membasahi lehernya di perempatan jalan toko tiga.

Sayangnya, di udah beristri. Mungkin kalo dia om-om yang biasa main kasino, gue mau pacarin. Kelihantannya, dia lebih jago main bekel. Gue alergi biji bekel, bisa bikil gatel, sih.

Omong-omong, angkot yang gue naikin itu angkot nomor.... (ada, deh.) #KayakAdaYangMauTahuAjaLin

Kalian pernah naik angkot, gak? Kalo misalnya pernah, biasanya duduk di mana? Kalo gue sih, tergantung sama emak-emak yang ada di sana. Kalo gue disuruh geser sampe ke ujung, ya gue nurut. Kalo dia suruh gue lebih baik duduk di atas, gue juga nurut, lagian di sana adem dan gak perlu desak-desakan. Kalian bisa menguasai oksigen semau kalian di sana! HAHAHAHAHAHAHA.

Emang sih, sekarang banyak issue-issue tertentu yang bikin naik angkot jadi sesuatu yang menyeramkan dan me-naboo-kan, gara-gara ada banyak pemerkosaan (jiwa), perampasan (ingatan masa lalu), serta kadang suka terjadi penculikan (hati) di angkot. Bukannya masuk koran, malah masuk jadi salah satu cerita di official Line@ account, di mana pemerkosa, perampas, dan penculik serta yang diperkosa, yang dirampas, dan diculik tidak melapor polisi atas pelecehan yang mereka terima, tapi malah jadi saling sayang. Uh.

Gue rasa gue lagi nge-lag. Firasat gue, mulai basah, nih. (Kepala gue maksudnya, basah gara-gara keringet.)

Oke, lanjoot.

Gue sih saranin kalian buat jangan sendirian kalo naik angkot. Kalo misalnya emang ada temen yang kebetulan naik angkot yang sama, ya kalian bareng aja. Siapa tahu nanti naik pelaminannya juga bareng. UUUUUUh.

Gue sendiri biasanya naik angkot sama temen gue. Sayangnya, dia sesama jenis. Orangnya yang kemarin yang nulis cerita saiko itu. (Astaga, kelihatan dah temen gue cuma dia doang. Itupun bayaran. Hadeh. Bayaran dia kemaren udah masuk belom, ya?)

OKE, FOKUS.

Kebetulan, tadi kami punya percakapan menarik yang bisa gue bagi di sini. (Sekalian, gue mau nanya pertanyaan penting yang mungkin akan mengubah hidup gue.) Dan ini semua berawal dari:

Waktu SMP, guru Bahasa Indonesia gue (BTW DIA MIRIP VIN DIESEL, sama-sama botak.) pernah bilang kalo misalnya:

"Kalian itu kalau mau pacaran pertama kali cocoknya jangan sekarang. Waktu SMA paling pas. Selain belajar menghargai pasangan, mental kalian juga diuji. Khususnya yang cowok."

Setelah pak guru ngomong begitu, (waktu SMP) gue jadi berniat buat pacaran pas SMA.

Sekarang gue udah SMA.

Apa yang terjadi?

Setelah tahu kalau bisa aja apa yang selama kita pikir rasa suka itu cuma sekadar penasaran doang, gue jadi sangsi sama diri gue tiap ngelirik ada yang baik, ganteng, serta anak pemilik perusahaan genteng. Gue bahkan nggak kepikiran sama sekali buat melepas status jomblo gue yang berharga ini sekarang. Gue dan teman gue satu itu juga tahu kalau SMA cuma hadir sekali dalam lingkaran kehidupan kita, dan setahun lagi kami bakal lulus. Mungkin tanpa pengalaman percintaan sama sekali.

Lalu, apa karena nggak pernah pacaran kita bakal jadi perawan tua yang nggak tahu caranya bergaul sama cowok? Astaga, itu lebih serem dari ketelak nasi keras.

Setelah itu, gue yang anaknya penuh antisipasi akan segala sesuatu bertanya, "Jadi biarawati gaul tuh boleh nggak, sih? Maksudnya tuh, yang bener-bener gaul. Yang tahu artis zaman sekarang, yang kalo ngomong pake gue-elu, yang mungkin nonton stand-up comedy, yang tahu cara main Instagram, Path yang bener. Pokoknya, nggak gaptek."

Iya, gue antisipasi mau jadi biarawati aja, daripada jadi perawan tua. Heleh.

Terus teman gue membalas, "Dosa lu kebanyakan buat jadi biarawati."

Sialan. Pupus sudah antisipasi gue.

TAPI GUE BENERAN PENASARAN.


Penuh rasa penasaran,

Theniarti Ailin

Sunday, January 3, 2016

Keluhan Hati Nyamuk di 2016

Met aoen bawrue, yea.
.
.
.
.
.

Mowega panjuang oemoer. Eyat eyayu iyah!,.
.
.
.
.
Dah.

Nissin wafer enak juga lho.

ANYWAY, hey!

Bagaimana tahun baruan kalian?
Gimana resolusi tahun 2015 kemarin? Apakah berhasil?
Rapot gimana rapot?
Kalo jodoh, kalo jodoh? Gimana? Dapet, nggak?
Kawin, kawin? Kapan kamu kawin?

Oke, gue terdengar seperti mami-mami kebelet punya cucu.

Mami-mami tuh paling suka ngomel kalo anaknya digigit nyamuk. Apalagi, kalo cucunya punya kulit pinky-pinky tumbrlish gitu, pasti mereka bilang kalo cucunya digigit nyamuk, terus ngomel deh ke anaknya, abis itu dia mulai cerita, "Mami tuh dulu nggak pernah lho biarin kamu sampe kegigit nyamuk demi kulit kamu biar gak merah-merah. Terus sekarang kamu malah kawin sama vampir!? Liat tuh anak kamu! Kulitnya jadi pucet pink-pink gitu! Mau jadi apa dia? Mau kamu kawinin sama serigala, hah?!"

Sorry, kawin sama serigala/vampir tampaknya sedang tren tahun 2015 kemaren.

Eh, tapi fokus dulu. Ada 1 lagi yang ngetren juga. Tren jadi nyamuk.

Bukan, bukan tren nusukin kulit-kulit manusia di Mall atau pasar sambil ngisep darahnya. Tapi, nyamuk yang itu lho. Yang itu lho... tau, kan? EHEHEHEHE.

Biasanya 'nyamuk' ini selalu ada ketika ada pasangan yang lagi ngedate. Entah untuk foto-fotoin pasangan ini, ataupun supaya pasangan ini tidak terlihat terlalu mesrah di depan umum, jadi kamuflase gitu.

Memang, 'nyamuk' ini terdengar kasihan sekali. Gue nggak habis pikir. Mereka ini bodoh atau gimana, sih? Kenapa mereka mau diperbudak oleh pasangan-pasangan mesra? Ckckckck.

Astaga, gue kok kayak ngomongin diri gue sendiri? Ckckck, gue nggak habis pikir.

Balik lagi soal nyamuk, kenapa sih 'nyamuk' ini disebut nyamuk? Padahal, para 'nyamuk' ini nggak sepenuhnya kayak nyamuk yang kerjaanya ngisep darah dan ganggu manusia, kok. They're pretty useful. 

Jadi, gue, sebagai perwakilan dari 'nyamuk-nyamuk yang hatinya berkecamuk butuh dipeluk namun terlalu lapuk' ingin berorasi.

Silahkan menikmati orasi gue. Semoga Soekarno yang mungkin lagi nge-scroll IG atau nge-check kompas dot com nggak malah nyasar baca blog gue dan meringis tentang anak-anak muda zaman sekarang.

Jeng. Jengggggg. Jeng.

Jakarta, pas tahun baruan, berisik, banyak kembang api,
Dengan hormat, 

NNGEIIIIIIIIIIINNNTTTTTTTTTT. Saudara-saudara! Sebangsa dan seperantauan! Bagaimana NGIIIIIIIIIIIIITTTTTTT kabar anda semua?!?! NGEEEITTTTTTTTTTTTTTTTTTTTT. 

Pertama-tama NGEEEEEEEIIIIIIIITTT, saya ucapkan terima kasih kepada rekan NGEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEIIIIIIIIIITT nyamuk saya di luar sana yang merasakan perasaan hampa seperti saya NGEEEEEEEEEEEEEEEEEIIIT serta diharapkan jika para pasangan yang mampir di sini akhirnya bisa mengerti perasaan kami setelah membaca hal ini. DASAR!!! KALIAN TIDAK TAHU DIRI!!! BAYAR HUTANG NGEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEIIIIT KALIAN!!! DOMPET KAMI TERKIKIS!!

Maafkan saya yang sedang terbakar emosi. Jiwa saya berapi-api. SHIAL!! SARANG NYAMUK SAYA DIBAKAAAAAAR!!!!! 

Oke, saya percepat saja surat saya ini. NGEEEEEEEEEEEEEEEEEEEITTT. Saya ingin bilang bahwa. NGEIIIIIIIIIIIIIIITTTT, tolong, jika kalian para pasangan membawa kami sebagai nyamuk ngedate anda, bayarin makan. Tanggung jawab atas raga kami yang lapar, jiwa kami yang haus. Kalau perlu carikan jodoh yang mapan, rajin, pandai, anak CEO perusahaan properti, ya pokoknya gitulah.

AAAAAAAHHHHHH SARANG NYAMUK SAYA SUDAH HABIS. SAYA PERGI DULU, YA. SAMPAI JUMPA DI LAIN WAKTU. MET TAHOEN BARU. WAAAAARGHHH!!!


                                                                                                                              Penuh cinta,
                                                                                                                              Nyamuk.

Hehehe. Buat yang sering gue nyamukin, jangan tersinggung ya bacanya. Gue hanya membagi perasaan gue jadi nyamuk. HIKSSSSS! Tapi, gue seneng kok jadi nyamuk. Walaupun dicuekin, gue jadi bisa belajar. Belajar buat... bedain mana restoran yang murah tapi uenak, mana yang mahalnya ngadjobilah tapi porsinya buat kasih makan semut api.

Jadi, terima kasih sudah menjadikan gue nyamuk kalian!

BUT, REMEMBER. TAKE A NOTE:
THIRD WHEEL DOESN'T NEED TO PAY THE BILL.
SO, ONCE YOU INVITE, THEN TREAT US AT LEAST IN AMERICAN GRILL.

*kasih senyuman penuh kepuasan akan kejahatan*

Salam NGEEEEEEEEEEEEEEEEEEEIIIIIT,
Theniarti Ailin