Friday, June 3, 2016

Aku Ingin

aku ingin menari
di tengah hujan
menyembunyikan air mata
yang keluarnya tak terhingga

aku ingin
meracau di gelap malam
ketika mata para makhluk terpejam
agar tak usah beradu dengan burung-burung
yang berkicau

aku ingin
menangis di dalam tawa
tanpa perlu ditanya ada apa
biarlah hanya angin yang mendengarnya

aku ingin
curahkan segalanya
muntahkan apa yang ada di kepala
namun tak tahu
harus mulai dari mana

aku berharap,
dunia bisa sedikit berbalik
tersenyum, melihatku

April, 2016.

Post Pasca-Selesai-UKK

Pesta Emas baru saja selesai dua minggu lebih 6 hari yang lalu.

Jujur, banyak dari kami, panitia, hopeless banget sama acara ini - bahkan nyaris mau digagalin karena banyak masalah teknis yang nggak disangka bakal kejadian. Gue sendiri yang tadinya bukan siapa-siapa di Pesta Emas, akhirnya ikutan jadi SPG mendadak tiap hari dan tiap weekend (Sabtu dan Minggu) di depan Gereja. Motto gue adalah, mau ada yang beli, mau nggak ada, kalo gue masih nggak punya gebetan, ya udeh, sama ajeh.

Hehehe, tenang. Gue nggak se-pengen kucing yang berhasrat ingin kawin itu, kok.

Uhuk.
.
.
Gue mengakui bahwa di Pesta Emas gue kurang berkontribusi. Selain jualan, apa lagi, sih, yang gue lakukan? Menangisi nasib diomelin bu Ekonomi? Meratapi diri nggak bisa godain abang bajaj lantaran gue punya "mini"? Menunggu jodoh yang datangnya nggak pasti?

Ketika yang lain disibukan dengan buku acara, tiket, poster, jualan tiket, keliling kelas, hubungin sponsor, ngurusin perlengkapan acara, gue di sini hanya berdiam diri, duduk manis, dan nggak berhenti-hentinya mempertanyakan ke orang-orang, "APA YANG HARUS GUE KERJAIN YAOLOH?????!"

Dan sekarang gue malah ngoceh panjang lebar, rasanya nggak layak banget, sih.

Tapi, emang bener, kan? Lo pasti ngerasa seperti orang paling nggak kerja ketika yang lain sibuk ngurusin tugasnya masing-masing. Di sini, gue menangkap bahwa jadi gabut di tengah manusia sibuk itu ternyata nggak enak. (Jadi orang yang dikempit abang-abang bau ketek dan kelamin sewaktu di Angkot juga nggak enak, guys.)

Omong-omong tentang gabut, kalian pasti tau gambut itu apa, kan? Tanah gambut.

Gabut dan Gambut dahulu pernah menjalin hubungan kakak-adik yang terlarang. Namun, akhirnya Gambut sadar bahwa Gabut terus-terusan bermanja-manja dengan si Marmut. Setiap kali Gabut menanam bunga matahari, bunganya akan dibuang kemudian bijinya akan dikasih ke si Marmut. Hal ini membuat gambut menjadi sedih dan kesal, sehingga si Gambut akhirnya memutuskan untuk berkelana keliling dunia mencari mangsa baru.

Nih buktinya:
GAMBUT HIJRAH KE JERMAN!!!!

TRANSYLVANIA, GAES!
Sekarang, udah tau kan, kenapa Hamtaro suka makanin biji bunga matahari? Ini semua karena si Gabut mengurbankan kakaknya sendiri, si Gambut! Tapi, ya, nggak apa-apa, sih, toh semuanya jadi terkenal tiga-tiganya. Anjay!

Nilai moralnya ya, kalau sakit hati, jadilah kreatif dan produktif seperti si Gambut, dia keliling dunia dan bermanfaat bagi semua orang karena zat yang dia berikan. Aw. Coba kalo dia ngegalau di rumah, makan indomie, hujan-hujanan, nangis sambil makan kacang garuda, terus main gaple sama tetangga? Nggak bakal dia jadi trending topic bagi seluruh kehidupan botani di dunia.

Astaga, 2 bulan lebih nggak nulis konten, gue semakin kompeten ya garingnya. Semoga ada lomba orang paling krenyes sedunia, ya! Pffft.

Here's Hamtaro to make your bibir melengkung aw.
Ngomong-ngomong,

Semakin ke sini, gue semakin melihat kemalasan yang terpancar dalam diri gue menjadi terang benderang kayak jidat elsa.
widih mirip uga ya ama gue
Belom pernah liat Elsa gerai rambut+no-makeup+kacamataan kan?
Gue ngomong apa tadi? Oh, gue semakin males. Selama ulangan umum berlangsung, entah apa yang gue pikirkan, gue selalu nunggu sampai jam 10 malam dulu baru belajar dan akhirnya tidur cuma 3 atau 2 jam bahkan setengah jam. Gue nggak ngerti lagi gue sebenernya belajar apa kerja, sih di Mangga Besar. (eh)

Hadeh, bukannya males, sih. Gue cuma nunggu waktu yang tepat aja. (bisa ae, mba, ngelesnye.)
Lagian, jodoh aja nggak tepat waktu, kan datengnya? Meh.

Apalagi, UKK diadakan setelah Pesta Emas selesai, rasanya gue masih belum puas dan pengen ngulang Pesta Emas lagi sampe gue puas. Gue emangnya nggak gampang puas, makanya susah puasin gue. (?)
Ya, tapi, apapun yang terjadi kemarin, gue tetap senang! Apalagi kerja keras panitia yang nggak henti-hentinya nelen malu demi dapat dana buat jalanin acara yang udah ketunda 2 tahun ini. Yeay!

Gue sendiri udah bilang kalo gue emang nggak bantu banyak di kepanitiaan. Yang gue lakukan hanyalah yang emang mampu gue lakukan. Ngamen, jualan, memberikan semangat, dah. Sederhana tapi gue harap bermakna bagi kalian yang kerjanya mati-matian. Khususnya Bogel, Ibu Lita, Ana, tim jualan, tim publikasi, semuanya deh!

Ingat post gue sebelumnya yang bikin gue pengen ngais-ngais tanah? Gue mau terima kasih juga ke Reinal karena udah rela gantiin si manusia-yang-membuat-gue-meledak dan membuat gue nggak usah susah-susah lagi nyari pengganti yang berbobot. Walaupun persiapannya cuma 1,5 bulan, you did your best, bro! Good job!

Aku tresno karo kowe, konco-konco ku. <3

Yap, dan itulah salah satu alasan gue nggak nge-blog dua bulan terakhir. Jangankan nulis blog, gue nulis catatan Ekonomi aja jarang demi acara sekolah tercinta ini! AW!

Sebelum ngamen, eksis dolo! (kurang Lou)

"Dasternya mas, mudah dibuka kalo kita mau.... ah..ah.."

Kenalin, pacarku yang slalu siap menopank q di qala zedih maupun zenank
Dan untuk kalian semua yang selalu menyempatkan diri buat baca blog aku dan terus-terusan mendesak aku buat ngepost! Aku senang! YEEEAY!

Salam girang-UKK-udah-kelar,

Theniarti Ailin