Saturday, November 10, 2012

Tukang Becak, Sang Superhero!

Wahahahaha, sebulan lagi gak nulis blog -_-. Sorry banget pembaca setia! Gue kan gak punya jadwal nulis blog. Hihihihihihi. Eh, oh iya beberapa minggu yang lalu, gue naek becak, lho. Keren, kan. Dan ini pertama kalinya gue naik becak di Jakarta. Ini dia kisahnya. *musik seram mengalun*
Waktu gue sama temen gue pengen nongkrong dan pergi ke Sevel, kita naik becak. Waktu gue naik ke itu becak, becaknya nyaris retak dan hancur. Dan, untung aja enggak retak+ancur, ya. Puji Tuhannnn.
Waktu perjalanan menuju sevel, dengan menunggangi sebuah becak imut, partner naik becak gue, Stephanie ketawa gak mau berhenti. Gue kira dia abis dicium sama abang becak. Ternyata dia dicium sama abang somay. Huuhhh, untung gue udah putus sama abang somay. Capcusss.
Waktu Stephanie ketawa-ketiwi gak jelas, abang becaknya nanya ke dia, "Neng ketawa mulu, deh. Kenapa sih? Nonton Srimulat, ya?" "Iya, bang. Srimulat apaan bang? Acara gosip?" Hebat.
Di tengah percakapan itu, tiba-tiba..............................
Becak gue...............................
Becak gue...............................
Bentar bro, mau kecing.
Becak gue.................... Hampir jatoh ke got. Diserempet mobil. Untuk tikus di got masih hidup(?). Gue selamat gue selamat. Gak usah repot-repot khawatir, deh. (emang siapa yang khawatir?). Sesaat setelah becak gue hamp;ir saja jatuh ke dalam got, tukang becaknya nyamperin orang yang punya mobil, yang mobilnya hampir aja mau nyerempet becak gue. Abangnya tereak-tereak dengan bahasa kasar. Mau gue sebutin? Oke, gue sebutin. Abangnya ngomong, "KELAMIN COWOK! BINATANG PELIHARAAN BERKAKI EMPAT! KOTORAN!" (kalo lo pinter, lo ngerti apa maksud gue nulis begitu.) *cring*
Hem, selagi abangnya ngomel-ngomel, gue sama Stephanie berpikir untuk turun saja dari becak. Soalnya, abangnya rada bego. Kenapa? Becaknya ditinggal di tengah jalan, coy. Di becaknya juga ada 2 orang anak remaja putri tak berdaya sedang tertawadengan biadab.

Sumpah miapah cius enelan cungguh, tiba-tiba ada truck melaju dan becak gue masih aja di tengah jalan. Untuk itu truck ada yang kemudiin. Coba engga?

Akhirnya tuh tukang becak selesai ribut-ributnya. Dan kembali melaju. Kemudian, waktu udah mau nyampe tujuan gue pura-pura bego dan bertanya, "Bang tadi kenapa? Gak nyantae banget.". Terus abanya menjawab, "Iya, neng masa ya tadi mobilnya nyerempet becak, terus hampir aja jatoh ke got." Gue menjawab, "Ooooooooooooooooh." "O"nya banyak ya. "Iya neng. Keselamatan eneg kan ada di tangan abang. Makanya kalo eneng kenapa-kenapa gimana? Nanti emaknya eneng lapor polisi kan berabe."

Setelah percakapan dramatis itu, gue dan temen gue udah nyampe tempat tujuan. Gue bilang, "Stop, bang." Abangnya gak Denger. "STOP BANG!!!!! STOP!!!!! WOYYY GUE KEBELET WOY!!! STOPPPP!!!!" Dan akhirnya abang itu ngestopin becaknya. Kemudian bilang, "Sorry eneng abang tadi bengong. UDah kelewatan, ya? Yaudah selamat tinggal, neng. Istirahatnya di rumah belajar yang rajin."

Kemudian becak itu melaju.

FYI, percakapan di atas bukan rekayasa belaka  (ʃƪ˘˘ﻬ).