Wednesday, December 7, 2016

STABILO BALI

Senandungkan lagu ini...
atas rindu di hati..

Sip.

Berapa bulan gue nggak nulis blog? Oke, stop. Kagak usah dihitung, nanti kelihatannya gue kagak produktif. (ew, pencitraan) (menggelikan) (Ailin memang tak produktif guys, jangan difollow.) (Kalo IGnya boleh difollow. Kuy, @theniarti) (manusia nggak tahu diri) (plis ini kenapa tanda kurung begini)

So, guys (eh tunggu kok ini kayak ngevlog, sih.) #sorisori #ehgimanagimana

"APAAN SIH, LINNNN. BURUAN ATAU GUE REPORT BLOG LO!" teriak pembaca di seluruh penjuru kota.

Oke, cukup basa-basinya. Yeee, namanya juga orang Indonesia. Basa basi is our tradisi, yeah right? Yea. Of corse.

Kurang "u" ya of coursenya? Cie, udah minum Aqua. Pantes fokus.

Sip. (2)

JADI 1 SETENGAH BULAN YANG LALU, GUE PERGI KE BALI SAMA TEMAN-TEMAN SEANGKATAN. ASIKNYA ADALAH, KITA NAIK BUS. JADI SETIAP MAKAN MALEM SIANG PAGI KITA BERHENTI 1 RESTORAN GITU BUAT MAKAN ATAU SIKAT GIGI ATAU CUCI MUKA ATAU PIPIS POOP BERCENGKRAMA DENGAN DUNIA NYATA DAN LAINNYA.

Bagaimana keadaan mata kalian? Sudah sakit dengan capslock attack kali ini? Hm.

Oke, serius nih gue.

Eh tapi kalo serius nanti blog gue kagak laku karena nggak lucu.

HEHEHEHEHEHEHE.
HEHEEHEHE
HEHEHEH
HEHEH
HEHE
HEH
HE
H

Sip. (3)

Satu bulan sebelum ke Bali, angkatan gue masih belum dikasih kepastian perkara jadi/enggaknya ke Bali. Harap-harap cemas, gue selalu berdoa agar senantiasa yayasan sekolah gue peka akan kekatroan gue selama di sekolah. Sehingga, daripada memiliki murid katro seperti gue, mereka dapat mengindahkan impian gue untuk mengunjungi pulau Dewata.

H-7, akhirnya kami diberi kepastian. Daaaaaaaaaaaaaaaaaaaan, asyiknya! Kita jadi pergi ke Bali! Aduh, gue seneng banget pokoknya. Bukan gara-gara gue katro, tapi akhirnya gue bisa beneran ke sana dan lihat bule berbikini secara langsung! 

Oke, itu mesum.

Jadilah pas hari Minggu, 16 Oktober, gue disuruh berkumpul di depan bank BNI. Gue pikir tempatnya sama seperti titik kumpul mau ke Jogjakarta dulu. Maka, untuk mengurangi beban Susuk gue, "Suk, turun di depan Kota Tua aja. Ntar aku jalan ke tempat kumpulnya. Deket, kok." 

Setelah gue dorong-dorong koper kayak turis Cina di sekitar Kota Tua, gue nggak melihat tanda-tanda bus pariwisata parkir di sana. Terus, terjadilah sebuah konversasi.

Gue: Mas, dari tadi nggak ada bus parkir di sini, ya?
Mas-nya: Waduh, nggak ada, tuh, CI.
Gue: Oh, gitu. Kalau gitu, mas lihat bus pasriwisata nyentrik lewat sekitar jalan ini, nggak?
Mas-nya: Warna oren itu? Lihat.
Gue: Iya! Ke arah mana mereka, Mas?
Mas-nya: Oh, ke arah Ancol. Ke arah Harmoni juga ada. Maksudnya busway, kan?
Gue: Oke, Mas. Makasih, ya. Saya pergi dulu.

Entah suara dari mana, gue nekat ngelengkahin pembatas jalan raya sama komplek Kota Tua buat nyebrang ke depan Bank BNI. Sambil rempong dorong-dorong koper, gue nyebrang asal-asalan serasa jalanan milik kungkung gue. 

Because, enaknya nyebrang di Indonesia adalah: LAMBAIKAN TANGAN, MAKA NISCAYA JALANMU AKAN DIBUKAKAN.

Yaz. Setelah sampai di sebrang jalan, gue melihat pak Riki sedang berpatroli di sana. Akhirnya, turis Cina jadi-jadian ini tidak nyasar, kawan! 

And the long ass trip begin!

Dan perjalanan panjang pantat dimulai!

Oke. Gue nggak bisa cerita banyak lewat mana aja selama 36 jam itu, karena untuk menghindari mabok perjalanan, aku tidur. WAHAHAHA.

Intinya, tiap kali berhenti buat makan, gue nggak pernah tampil on fleek. Muka gue selalu beler. Tapi, emang dari sononya udah beler, sih.

Hay duniya!
Senin pagi, masih belum sampai juga. Gue bangun dari tidur nyenyak dan beli pop mie saat berhenti di rest area. Maafkan aku, Ma. Aku melanggar mandat untuk tidak makan mie instan selama di luar tanpa Mama.

(FYI, gue sebenarnya masih nggak dibolehin makan sebungkus indomie sendirian tanpa nasi.)

Karena, lapar, apa daya yang bisa kulakukan, kan?

Jam 8 pagi, kami melanjutkan perjalanan kami menuju pelabuhan. Selama perjalanan, banyak banget anak-anak dan orang-orang dari komunitas bus mania yang jekrek-jekrekin foto bus yang gue naikin, karena busnya terkenal dengan "bus telolet" jadi setiap ada orang ngasih "jempol" ke arah bus, supir gantengnya bakal nyalahin klakson khas itu. Wah, pokoknya bus yang konon pernah dinaikin sama Al, El, Dul anaknya bang Dhani gokil parah, deh! (namanya bus Cipta Karunia!)

Satu dari banyak foto gagal lainnya.
Sebelum ke Pelabuhan, kita mampir dulu ke Restoran pinggir laut gitu. Dengan tujuan mempersiapkan diri untuk mengambil foto-foto fancy di Bali, gue foto ala-ala di sana. Walau gagal hasilnya.

Untungnya, gak gagal-gagal amat waktu di Kapal. EHE. Walau jadinya, gue lebih banyak foto di kapal daripada di Bali. (failed) (AKU INGIN KE BALI LAGI)

"Bedeh, masuk angin dah gue abis ini."

"Woi muka gue kelihatan kagak, sih?"

Sesampainya di Bali, udah jam 4. Akhirnya, kita nggak ke Tanah Lot dan langsung ziarah ke gereja Bunda Hati Kudus Palasari. Gereja paling imut setelah Katedral yang pernah gue lihat!

Di sana, gue berdoa di Goa Maria, muterin komplek gereja yang lebar banget, terus hunting anjing-anjing lucu.

Muka-muka beriman abis kemasukan angin di kapal

Ceritanya mau ala-ala 90's gitu tapi gagal
FUN FACT ABOUT BALI: Anjing lucu are everywhere! Bener-bener lucu. Tapi, katanya jangan terlalu dekat, karena mereka liar dan bisa gigit sewaktu-waktu.

Dan habislah sudah hari pertama di Bali. Begitu nyampe di Hotel udah hampir tengah malam. Gue sama Carissa kaget karena kamar kita porsinya buat bertiga, paling ujung, dan rentan kesiangan. Kemudian, karena kelaparan melanda di tengah malam, kita berdua rebus popmie (lagi). 

Semoga gue nggak bego sesampainya di Jakarta nanti gegara banyak makan Popmie.

Hari ketiga.
Bener aja, kita berdua kesiangan. Ngumpul jam 8 dan kita baru bangun jam 7:40. Nggak pake mikir panjang lagi, langsung bugil lah kita berdua terus mandi secepat hiu melahap plankton.

FUN FACT ABOUT BALI (bisa juga dipakai di kota lain): KALAU MAU CEPAT, MANDILAH LANGSUNG BERDUA DENGAN TEMAN SEKAMAR. PAKAILAH SIKLUS BERIKUT INI.

Dah cocok belom masuk jurusan desain interior?
Perhatikan!
Jadi, jika anda punya teman sekamar berdua, janganlah membuang air dan waktu lebih banyak dengan mandi sendiri-sendiri. Malu satu sama-lain? Tidak masalah. Ikuti tips di bawah ini. Dan mandilah berdua.
1. Sepakatilah dengan temanmu siapa yang akan masuk ke gorden berisi shower dan awkeran. 
2. Misalnya pada gambar itu, orang pertama bisa mencuci muka dan menggosok gigi di bagian lain gorden dan orang kedua membasuh diri di dalamnya.
3. Setelah itu, berukarlah posisi. Tanyalah dulu sudah siap tukar posisi atau belum. 

Kalau saya dan Carissa sih sudah pro. #yea 

Sekian siklus mandi ala kami (yang jelas banget ini)

OKE LANJUT. KARENA TELAT, KITA MAKAN BREAKFAST APAPUN YANG ADA DI HOTEL. GILA, HOTEL YANG KITA INEPIN ODAL BANGET, BROH! MAKANANNYA POL JUARA! MINUMANNYA MACEM-MACEM. TERUS BISA ISI ULANG AQUA YAZ!

Tujuan pertama kali ini adalah, Candi Bajra Sandhi.

Sebenarnya, harusnya gue di sini bisa menghargai keestetikaan seni, namun seperti pada remaja pada umumnya, gue malah foto-foto. Ya, jarang-jarang sih rambut gue keliatan bagus dan fashionable dikit.

Dari Bajra Sandhi, kita berangkat ke Kintamani buat makan siang + menikmati view khas pegunungan dan adem-adem seeeer gitu. 

Masih foto-foto gue doang di sana.

KINTAMANI, DINGIN, SEJUK, INDAH, MEMUKAU MATA

Udah telat masih selfie, nggak tahu diri.

"Woi cepetan balik ke bus ntar ditinggal!"
"SABAR KELEUS SELFIE DOLO!"



Relationship goals edisi beler

"Hadeh, kendor amat nih kacamata."

Di dalam Museum Bajra Sandhi, kondisi henpon hampir kejebur kolam di belakang.

Wah, ada arca nyasar di pintu masuk
Kondisi suhu 43 derajat celcius (soktau)
Tapi pake jaket (yaudah)
Di tempat selanjutnyapun, gue cuma foto-foto. Nah, tempat kali ini bisa dinilai tempat yang sakral. Soalnya, ada beberapa larangan yang diberlakukan kalau mau masuk ke tempat bernama Tirta Empul tersebut.

1. JANGAN MENS KALAU MAU MASUK
2. KUNCIR RAMBUT
3. AWAS BANYAK BULE TELANJANG DADA MANDI DI SANA KUATKAN IMAN
4. KUDU CUCI MUKA SUPAYA SEGER DAN MERASA AWET MUDA

Gagal pose sok syahdu
Perlahan meninggalkan.
Sewaktu lagi di sana, penduduk sekitar lagi ngadain Upacara gitu. Bukan upacara bendera, pokoknya rame banget, deh!

Lucunya, setiap kali gue iseng tanya peserta Upacara, kebanyakan malah ngejawab nggak tahu. Lah, ini gimana atuh mas...
Bukan Upacara Bendera (1)
Bukan Upacara Bendera (2)
Bukan Upacara Bendera (3)



Setelah puas foto-foto, gue hendak ke pintu keluar bareng temen-temen yang lain. Ternyata, ada banyak pedagang oleh-oleh di sepanjang jalan mau keluar. Gue pikir harganya bakal dikadal, ternyata setelah dibandingin dengan harga di outlet-outlet buah tangan, harga barang di Tirta Empul jauh lebih murah, boleh nawar lagi. So, go buy souvenirs there!

Puas cuci muka di Tirta Empul, saatnya cuci mata di Pantai Sanur. Gue pikir pantainya bakal seindah tubuh BCL, ternyata pantai Sanur adalah pantai matahari terbit yang kita kunjungi saat sedang ingin tenggelam. Hue.

Abang, mau ke mana?

Pantai Matahari Terbit yang didatangi saat mau tenggelam
Daaaaan hari kedua di Balipun selesai!

Hari keempat. 

Tujuan pertama adalah: Pantai Tanjung Benoa. Kalau mau main watersport/pergi ke Pulau Penyu bisa secara bebas atau tanpa asuransi dengan harga lebih murah dengan cara menghubungi langsung abang-abang sekitar di pinggir pantai. Tapi, kalau mau "aman" dan pakai asuransi, harus bayar jauh lebih mahal.

Karena gue tidak berpengalaman, jadinya mau nggak mau gue harus pake yang berasuransi. Cuy, gue abis 300 ribu di sini. Padahal, cuma ke pulau Penyu dan Parasailing. Abis itu parasailingnya sih bagus, tapi cuma 3 menit kali :( Nggak puas, mz!!!

Bersama penyu
aq melayang bersama cinta

The "minimalist"
Hayo gue yang mana hayooo
Muka gue akibat kebanyakan konsumsi em es ge
Puas main-main dan foto-foto ria di pinggir pantai Tanjung Benoa, rombongan gue langsung cao ke Garuda Wisnu Kencana buat makan siang. Selama di perjalanan, gue pengin muntah, mual, pusing, sumeng. Nggak, gue kagak hamil. Tenang jha.

Abis bangun dari tidur dan disuruh keluar dari bus, kepala gue nyut-nyutan. Rasanya, kayak ditusuk pake tusukan sate abang soto Madura. Buset. Intinya, panas banget GWK itu.

Sebelum masuk ke GWKnya, kita makan siang di restoran hits gitu. Sumpah, itu restoran macem buat fine lunch fine dining fine thankyou and you tahu nggak sih. (krik)

Tapi, karena gue lagi di WC, jadi gue nggak foto-foto di restorannya. Hiks.

REKOMENDASI RESTORAN: Jendela Bali, GWK. Rasa pisang gorengnya gue kasih bintang 238423792 out of 10. Enaknya gila-gilaan, dari yang tadinya kepingin muntah, gue cemilin terus tuh pisang sampe pengin muntah lagi juga sih akhirnya...

Fotonya kebalik biar aestetik.

Ngantuk
Kenyang makan siang, kita langsung memasuki arena GWK. Gak bohong, di sana panas banget, apalagi harus naik tangga dulu kalau mau liat patung raksasa yang konon akan selesai tahun 2018 itu.

"Btk btk btk btk btk btk tbkt btk"

Bagian lain patung GWK
Matahari aja sampe nggak mau nongol saking panasnya.

Akan kukejar cintaku sampai ke atas sana
Setelah menahan panas, gue dan teman-teman yang lain akhirnya masuk ke dalam toko oleh-oleh yang harganya mahal gitu. Karena kita semua cipe, jadilah kita modus ngadem di sana.

When u find out that this painting are more attractive than u
And this one too
Waktu OTW balik ke parkiran bus, gue ketemu orang yang mau theater gitu. Nih:
Mau nonton tapi udah disuruh pulang. Hiks :(
 
Muka lega akhirnya terhibur oleh kesejukan bus
FYI, sebaliknya gue dari GWK dan masuk ke bus, hampir semua cowok di bus gue buka baju gara-gara nggak tahan sama panasnya GWK. Wah, pokoknya kalau mau pergi ke sana, pakai sunblock+baju yang adem deh.

Nah, ini lah yang ditunggu-tunggu! Pantai Pandawa! Tadinya, disebut sebagai pantai rahasia gara-gara letaknya yang kehalang sama tebing. Pantainya lucu, nggak ada ombak. Terus jernihnya aduhai!

"Kira-kira di pulau sebrang ada abang martabak gak, ya?"

Sedang berupaya mengambil sandal yang dilempar-lempar oleh Velia dan Stephanie.

Hubungan pertemanan macam apa ini....

Pasirnya lebih halus dari muka gue, yaaaaa ampyun
Hari terakhir di Bali.
 
Sedihnya harus balik. :(
Selfie di kamar mandi

Selfie di kamar

Our room, 301!
Tujuan terakhir adalah Pusat oleh-oleh Joger dan Bedugul!
 
Di Bedugul banyak banget bule yang pakaiannya tidak senonoh. Kemaren aja sampe ada yang pake rok sampe superpendek yang bikin kancutnya kelihatan dengan jelas. Udah gitu, mereka nggak pake bra. Beh, nambah dah pemandangannya, kagak cuma gunung di belakang Bedugul doang, tapi gunung yang lain. Hehe.

"Adeuh, foto-foto gue aja, nih cewek."

#friendshipgoals


Gue lagi piece sumpah...

The famous duit goban view!

Gue nggak gitu banyak ngambil foto, karena pada study tour kali ini, gue mau menikmati momen yanga da bersama teman-teman seangkatan gue. 

Lol, tunggu, terlalu melankolis.

Jadi, gue nggak ambil foto karena batre kamera gue abis dan hape gue selalu shacky.

Yas. Great reason.

Intinya, ke Bali ataupun ke mana aja sama teman-teman tercinta itu harus dimanfaatkan sebaik-baiknya. Nikmati momen yang ada, jangan baper-baper. Pokoknya dalam waktu yang ditentukan, just be happy! Biarpun ada masalah, nilai ulangan jelek, abis putus, dizolimi, akun nggak balance, tinggalkan itu semua dan lengkungkanlah bibir indahmu! Cie.

Gue sendiri gimana?

I'm so so so so so so so so happy that finally I could go there! Tadinya, gue cuma bisa lihat Bali di layar kaca, akhirnya bisa lihat yang sesungguhnya dan menemukan fakta bahwa Bali...

panas;
macet;
ya sama aja dah kayak jakarta cuma Bali ada pantainya doang;

HEHE NGGAK DEH!
Jadi, saya ucapkan banyak terima kasih untuk guru-guru yang udah mati-matian usahain semua ini buat murid-muridnya! We love you, our awesome teachers

Gue sangat senang bisa mengukir memori di sana. Hm, gue harap bakal ada memori lain juga bisa diukir di sana suatu saat nanti, mungkin dengan orang-orang berbeda?
 
Kangen Bali, nih ah-syit,


Ailin


Monday, July 4, 2016

Review Abal-Abal #4

Liburan kali ini nggak bisa panjang kayak sosisnya kuda, karena lebaran dan liburan sekolah melebur jadi satu. Oh... Sh...Shi...Shiapkah kau tuk jatuh cinta lagi?~

Nggak siap, tuh, Kak. Hehehehehehehe.

Ea, krik.

Lama-lama, web blog ini gue ganti jadi akugaringkayakcacing dot beloksepot dot kom.

Dari 3 Juni sampai hari ini, 29 Juni (Well, gue baru post ini 4 Juli, sih. YAUDAH.), gue sengaja nggak update-update blog gue karena kepingin melihat seberapa majunya internet Indonesia khususnya di daerah ibukota ini dalam cimpungannya di media sosial serta manfaatnya bagi kesehatan jantung, usus, dan otak Paus Biru.

Duh ileh, macem karya tulis aja alesannya. Panjang, tidak padat, dan (tidak) jelas, serta sangat (tidak) bermanfaat isinya jika beneran ada manusia yang bikin karya tulis judulnya itu.

Cie, ada yang kehabisan topik ngelawak, nih. Yuk, kita respek sama-sama. AHAHAHAHAHAHAHA.

"Paan, sih. Buang-buang waktu aja, mending gue numpang poop di Thamrin, deh."

Hayo, tebak gue di WC mana?
Yeee, bukan di Thamrin, kok. :p

Tapi, enak juga, sih, kalau mau buat poop bareng temen-temen sambil chilling gitu.

Buat yang peduli, foto itu gue ambil di WC Pullman Central Park, entahlah Jakarta mana. Waktu itu, temen gue, Yunita, ngadain sweet seventeen buttday lunch gitchu. Terus, enak banget. Makasih ya, Yun. Berkat perayaan tahun di mana kamu akhirnya legal untuk buka situs JAV, aku jadi bisa makan, bahkan sampe numpang poop dan eksis di WC-nya, deh. 

Cieeeee :3

"LIAT TUH, ADA KAESANG ANAK JOKOWI NYANGKUT DI KONSTRUKSI!"
Semoga blog gue masih selamat setelah nulis gitu, amin.

Untuk memberikan Review Abal-Abal #4

"Mampus dah, ini tagihan listrik bayarnya begimana, dah." 
Wah, hari itu cerah, yaa.

Liat, tuh.  Bangku di depan gue kosong. 
Nggak nyampe setengah post aja, gue udah pusing dengan masa depan blog gue ini. Huft. *menyeka keringet ala cewek jepang kecapekan*

Nama: Ailin
Cita-Cita: kawinin tiang
Oh ya, tadi gue nulis mau kasih review abal-abal tentang hotel berbintang ini, ya. Hmmm. *manggut-manggut sambil garuk jakun*

Karena hotel ini bersebelahan dengan Mall, ada keuntungan dan kerugian yang dapat menimpa hotel ini, yaitu sebagai berikut:

KEUNTUNGAN:
- Buat yang pacaran dan nggak tahu mau jalan-jalan ke mana lagi, mereka bisa sewa satu kamar buat main. Ya, kan? Main monopoli gitu apa main bentengan di kamar sambil selimutan.
- Buat yang nggak punya pacar dan kesepian, mungkin bisa cari kerjaan di hotel daripada belanja di Mall, ya, nggak? Jadi pelayan. (Pelayan di Restoran Hotelnya.)
- Mengundang para penulis blog buat bikin review abal-abal kek begini. 

KERUGIAN:
- Nggak ada ruginya, sih. Emangnya kalo hotel sebelahan sama Mall bisa bikin Godzilla sama Gorilla jadi berantem?  Nggak, kan? #garingbengetgueyak

Sekian Review Abal-Abal #4 yang tiap harinya semakin abal aja.

Aku lapar,

Theniarti Ailin

Btw, setelah gue pikir-pikir rasa sate padang kok mirip curry yang di restoran jepang gitu, ya.

.
.
Apa lidah gue rusak?

(Nggak ada yang peduli, sih, Lin.)

sih, Lin.
SihLin
Shilin.