Sunday, April 23, 2017

Festival Buku yang Terlupakan


Berhubung hari ini hari buku sedunia... Yuk baca buku! Jangan baca LINE Today atau Webtoon doang. Nanti...

EH SPIRIT FINGERS HARI INI NGESELIN DEH! MASA YA SI KIJEONG...

 HEH? UDAH UPDaTE? SUMPAH OmAYGAT! KiJEonG pasti TAMBAH QUTE KNnN!

IH BURUAN BACA! SUMPAHAN YA, SI KIJEONG CHARMINGNYA TIADA TARA, LIN. YAKIN MAU NOVELAN AJA?

Diam, jangan menggoda saya, wahai kau Syaiton hirojim.

Ya elah, si Kesang sama kokonya aja kaga kenal pencitraan. Lo lagi mau sok-sok pencitraan mentang-mentang hari buku. Laga lo dah kayak yang investasi jambannya model Asian Next Top Model ae.

*tarik napas* Ya, ya, ya. Gue baca, nih!

Dih! Hari buku kok bacanya Webtoon. Nggak edukatif lo!

Lo ini mau dibakar apa dipanggang yak?

Galak-galak ntar nggak ada yang baca, lho... Nanti pada...

BAWEL LO. PERGI SANA, NULIS BLOG KEK, APA KEK. BIKIN HIDUP LO BERMANFAAT BAHKAN HIDUP ORANG LAIN JUGA. DASAR PASIR GURUN KUTUAN!

 Lah, emang tulisan blog lo bikin hidup orang lain bermanfaat?

Ya... ya... Nggak juga sih.

*tertawa puas*

*kemudian tutup blog*

Anyway, 5 bulan lalu, tepatnya tanggal 10-11 Desember 2016, ada acara gokil buat para pemuda-pemudi kutu buku! Acara itu adalah.... *jengjengjeng* Festival Pembaca Buku Indonesia or also known as Indonesian Readers Festival!

Setelah 10 kali foto...
(tetep nge blur sih..)


Jadi, sedikit sok tau, festival buat para pembaca buku ini diadakan udah dari tahun 2010 dipelopori oleh website buku hits, tidak lain tidak bukan adalah Goodreads Indonesia. Terus, festival ini nggak melulu ngomongin buku, buku, dan buku, tapi banyak acara menarik yang terkandung di dalamnya.

Mulai dari acara workshop yang macem-macem, bedah buku bareng penulis, sampe bisa cari jodoh dengan Books Blind Date atau Book Swap.

"duh kok ngga ada yang duduk di sebelah ya padahal udah pencitraan ni gue" -abang

tuh! syeru-syeru kan! jangan dilewatkan ya tahun ini!
Nah, sebenarnya gue ngikut festival buku ini gara-gara pengen kepoin workshopnya Lala Bohang! Ya elah, siapa, sih yang nggak tau ilustrasi  mbak bob fancy ini?

Image result for the book of forbidden feeling
Waduh, ini blognya kok bau ya? Ketahuan jarang diapdet ni.
Yha, mba.. ampun, mba...

Jadi, mbak-bob-fancy di atas adalah salah satu ilustrasi yang ada di The Book of Forbidden Feelings. Buku ini bukan buku motivasi, tapi sebuah buku tentang rasa-rasa yang terlarang. (cuma translate judulnya doang.) (biar kelihatan "berwawasan")

Selama workshop, kami dijelasin sedikit tentang buku mbak Lala. Tapi, karena gue suka bingung, kurang fokus, dan mudah lupa, jadi ingatan gue akan hari itu lumayan nge-blur se nge-blur masa depan perjodohan serta percintaan gue.

Intinya, mbak Lala ceritain ke kita-kita tentang inspirasinya buat buku hits melejit yang udah nembus cetakan ke-5 selamat Mbak Lala ya elah ini napa kalimatnya jadi panjang banget dah

Sori-sori.

Selain ceritain tentang inspirasi yang dia dapetin (dan inspirasi mbak Lala ini sangat inspiratif sekali, walau gue nggak kenal siapa aja inspiratornya.), dia juga menceritakan proses buat bukunya, juga Museum of Forbidden Feelings, (yak saudara! Buku mbak Lala ini punya museumnya. Sungguh, hidup yang penuh hikmah dan amanah.) yang isinya menyimpan barang-barang milik orang-orang di sekitarmbak Lala di mana barang ini punya cerita/kenangan sendiri buat sang pemilik.

Setelah dijelasin tentang apa itu The Book of Forbidden Feelings beserta tetek bengeknya, mbak Lala kembali pada topik workshopnya: Make Your Own Book With What You Have and What You Can Do yang berarti Membuat Buku-mu Sendiri Dengan Apa yang akmu Punya dan Apa yang Kamu Mampu!

(lagi-lagi, cuma translate. Kalo Sungha Jung ke Indonesia lagi, mau nggak ya sewa gue jadi translator?)

Translate kata-kata ringan begitu nggak bikin lo jadi translator andal, bego.

Woi! Siapa yang suruh lo nongol lagi!

...
....
......

Oke, dia sudah hilang. Mungkin masih terhanyut dengan ketampanan Kijeong. (baca Spirit Fingers buruan!)

Gue tadi ngomongin apa, sih? Jadi lupa.

Nah, workshop mbak Lala agak berbeda dengan workshop lainnya (atau gue yang  kurang banyak ngikut woksop). Sebelum kita disuruh "membuat buku kita sendiri", kita disuruh meditasi gitu sekitar 10 menit. Karena ruangannya dingin, gue berasa masuk angin dan mulai kentut disertai dengan gejala hampir tidur. Kalo sampe ketahuan mbak Lala, habislah gue ditendang dari ruangan. Alesannya gara-gara kentut gak bilang-bilang. Yha.. Namanya juga forbidden feelings, mbak.. #eh

10 menit meditasipun usai dan gue sebenarnya dapat inspirasi bikin buku ilustrasi tapi karakter utamanya kerupuk. Karena kerupuk merupakan komponen manusia seutuhnya: yang kalau dikumpulin di satu tempat rame-rame, kualitasnya makin bagus (garing), yang kalau sendirian jadi melempem, dan yang cepat rapuh. Nzay.

Tapi, seperti yang kalian bisa lihat di post gue sebelumnya, gambar gue amat  sangat abstrak sehingga guepun nggak mengenali gue ini lagi gambar kerupuk atau rasengan Naruto.

Ya sudahlah, nggak tega gue memberikan asupan pemandangan gambar gue ke hadapan mata lo semua. Berair masih syukur, lah kalau tuh mata pindah tempat? Berabe gue, ditangkep polisi, kasus mutilasi.

Nah, buat yang tahun ini, jangan sampe ketinggalan kawan! Yuk mampir ke Indonesian Reader Festival bulan Desember nanti! Kali aja kita ketemu. Hehe.

Emang siapa yang mau ketemu lo? 

Elah, bawel lo. Gue maw baca webtun dolo. (pencitraanku sudah goyah)

Btw kawan, tau anaknya Jokowi nggak, sih? Itu, lho, yang jual martabak. Walaupun dia kelihatannya sombong, tapi dia cool gitu. Terus lucu, duh, gemes gue.

Bukannya dia udah punya anak, ya? Astaga, gue udah duga dari awal. Inilah sebabnya lo masih jomblo. Orang yang ditaksir yang udah kawin, ya mana punya harapen sih, lo.

Ah...
.
.
.
.
Daripada galau, yuk baca buku.
Selamat hari buku, kawan!


Salam Kutu Buku yang sakit hati ternyata si penjual martabak anak presiden dah kawin malah dah punya anak satu elah padahal dia cool gitu mau satu mak hua,


Theniarti Ailin

No comments:

Post a Comment