Saturday, March 28, 2015

Buku Gambar Ajaib

Angin berhembus kencang malam itu di kota kecil bagian Barat.

"AHHHHH!" teriak seorang ibu yang sedang berusaha mengeluarkan anaknya dari perut dan tak sabar memperkenalkan anak itu ke dunia ini.

Tak lama setelah itu, terdengar tangisan manja si bayi. Kemudian ibu itu bergumam, "Anak kedua dan perempuan. Ah, kulitnya seputih salju. Sorot matanya tenang seperti warnanya yang kelabu. Hidungnya mundur ke dalam, tapi tak apa, aku yakin ia bisa menghirup dan menghembus lebih banyak napas setiap harinya. Kuberi nama dia Emily Whiprehood."

16 tahun kemudian

Emily sedang berjalan-jalan di hutan, mencari gandum, bunga, dan daun teh hijau untuk diolah menjadi kue lapis. Karena kelelahan, Emily beristirahat di bawah pohon dan memutuskan mengeluarkan buku gambarnya.

Ketika hendak mengeluarkan buku gambarnya, Emily merasakan ada seseorang yang memanggil-manggil namanya. Dan tiba-tiba, kaki Emily terasa kaku. Hasratnya untuk menjawab panggilan itu lenyap, matanya menjadi gelap dan tanpa disadari, ia terlelap dalam tidur.

Tak lama setelah terlelap, Emily dikagetkan dengan suara teriakan seorang anak perempuan yang minta tolong.

"Apa yang terjadi padamu, teman?" tanya Emily pada anak itu. Alih-alih menjawab, anak perempuan itu malah pergi dan berlari. Emily melongok ke arah anak perempuan itu datang. "Siapa anak itu? Dan, siapa yang mengejarnya?"

Dan 10 detik kemudian, Emily baru sadar ia sudah tak ada di tempat ia terlelap tadi. "YA AMPUN! DI MANA AKU? APA AKU TERSESAT? TIDAK MUNGKIN! TIDAK MUNGKIN!" Emily berseru sambil menginjak-injak rumput di bawahnya.

"TENANG, EMILY. Tenang." Emily menenangkan dirinya sendiri. Tadi aku hanya mencoba beristirahat, lalu aku malah tertidur. Lalu, tiba-tiba aku di sini? AH! TASKU! TASKU HILANG!" Emily berceloteh tak berhenti dan masih memukul-mukul kepalanya, berusaha mengingat-ingat apa yang terjadi. Namun, ia tak ingat apapun.

Ketika ia hendak menempelkan pantatnya pada sebuah batu besar, sebuah buku gambar bercover gambar hidung tergeletak di sebelahnya. Ia membuka buku gambar itu yang kemudian menyeruakan angin kencang ketika dibuka. Angin kencang itu, tanpa disangka mengeluarkan seorang gadis kecil dan seorang pria besar dengan gitar dipunggungnya.

"Halo." sapa 2 orang yang muncul dari buku itu. Emily menganga.
.
.
.
.
.
Emily masih menganga.
.
.
.
.
Entahlah, apa dia masih mengaga? Oh, udah ketutup mulutnya? Oke.

"H....Hai." lanjut Emily setelah 3 jam menganga.

Kedua orang itu hanya tersenyum dan kemudian duduk di sebelah kanan dan kiri Emily. "Hai, namaku Fiona. Masih ingatkah kau dengan aku?" tanya si gadis kecil yang disambut kernyitan pada dahi Emily (dan yang pasti ia tidak lupa untuk menganga.) "Halo. Aku Michael. Bagaimana kabarmu, Emily? Apakah sudah bisa main piano? Hahahaha." lelaki itu tidak tertawa, namun hanya tersenyum lebar.

"S....siapa kalian?" tanya Emily memutuskan untuk mengekspresikan kebingunganya dengan cara lain selain menganga.

Fiona dan Michael hanya bertatapan sambil tertawa terbahak-bahak, "Masa lupa dengan kami?"
Kemudian Emily membuka lagi halaman-halaman di buku itu dan tak lama kemudian, keluarlah 12 orang lain yang membuat dia bingung.

"Hai, Em. Aku Yessica si unyu."
"Kalo aku Velia."
"Aku.... aku lupa siapa. Tapi kurasa namaku diawali dengan huruf A dan diakhiri dengan N."
"Hei! Kelly di sini, mari kita tertawa bersama! HAHAHAHAHAHA!"
"Apa yang terjadi dengamu sampai aku harus memperkenalkan namaku? Aku Vanessa, dasar pikun."
"Jeanne hadir. Hoam."
"Stephanie."
"Aitakkata! Aku Ce Ka Es. Carissa."
"Sheryn."
"Yunita di sini!"
"Aku Mr. Key. Calon pacar kamu. Masa gak ingat!"
"Aku lemon remon. Guru kamu."

"BISAKAH KALIAN SEMUA MENJALSKAN SIAPA KALIAN DAN SEDANG APA KALIAN DI SINI?" teriak Emily karena ia hampir gila. (atau dia sudah gila.)

"Kami, ada di sini karena hari ini ulang tahunmu, tanggal 16 Januari! Masa kau lupa!" teriak Vanessa dengan lantang.

"Ulang tahunku bukan tanggal segitu!" balas Emily.

"Ah, lagi ngayal kau! Kau kan suka pikun!" teriak yang lain.

"Beneran, deh. Aku lahir tanggal....... sebelum masehi kayaknya." gumam Emily lagi.

"EMILY WIPUTRI KAMU INI BENAR-BENAR PIKUN YA!" gertak yang lain karena sudah tidak sabar.

"Siapa Emily Wiputri?" tanya Emily membuat yang lain bingung.

"YA KAMU LAH! SIAPA LAGI MEMANGNYA!!!" saking kesalnya, sudah ada yang memanjat pohon untuk mengambil apel.

Eh, ternyata apelnya boongan.

"Sumpah deh. Namaku Emily Whiprehood. Bukan Wiputri. Salah orang kalian!" kata Emily lagi.

Kalau dilihat-lihat, fisik mereka memang sama. Tetapi ada satu perbedaan. Alis Emily Whiprehood lebih blonde dan lentik dibanding si Wiputri.

"Eh, kayaknya kita salah nyulik orang buat disurprisin, deh." bisik Yessica pada yang lain.
"Terus sekarang gimana, dong?" tanya yang lain. (terserah siapa kek yang nanya, kebanyakan sih yang surprisin.)
"Yaudah kita bayar dulu uang DP studio ala hutan ini, terus ntar buku gambar beranginnya kasih dia aja buat kenang2an." kata siapa-kek-terserah.

Akhirnya, mereka mengumpulkan uang untuk membayar uang DP studio ala hutan itu dan kemudian mengembalikan Emily Whipprehood ke negara kecil di Barat dengan meminjam jet pribadinya Syahrini.

Sementara itu, Emily Wiputri sedang kebingungan menjawab pertanyaan teman-teman si Emily Whiprehood.
"Ayo kita pergi ke hutan!" seru teman Emily Whiprehood.
"Hah... hutan? Yang bener aja! Ogah!" seru Emily Wiputri.
"Ogah itu artinya apa?" tanya teman si emily Whiprehood.

Dan dengan senyuman merekah, Emily Wiputri menjawab, "Artinya, gue adalah jelmaan Taylor Swift." dan teman-teman Emily Whiprehood mendengarnya sambil menangis terharu dan bertepuk tangan meriah. Tamat.

P. S: ini cerita apaan...

2 comments:

  1. Aaaaaa ilapyu ♥♥♥ gw gangerti lg sm lu dan ke random-an lu :''') akhirnya lu nulis ttg gw jg stlh sekian lama!!! Ceritanya mengharukan ya, btw. Gw sampai menitikan air mata (gw lupa karna ketawa atau terharu)
    P.s. jd moral cerita ini... jadilah Taylor Swift?
    P.p.s KEY SIAPA YA. LEMON KENAPA DIMASUKIN YA. NTAR KALO DIA LIAT BLOG LU GIMANA YA
    P.p.p.s .....
    .....
    .....
    Gw lupa td mau tulis ppps apa.

    ReplyDelete
    Replies
    1. P.S: liat P.P.S

      P.P.S: TEBAK DONG SIAPA. I WONT LET U KNO!!!

      dasar pickun.

      Delete