Saat ini, gue rada galau karena gue masih bingung buat nentuin cita-cita gue. For this time, gue berpikir cita-cita yang cocok buat gue penulis. Tapi gue masih gak yakin. Mana mungkin orang yang gak serius kayak gue bisa jadi penulis? Gue ini orangnya teledor, gak jelas, suka kentut sembarangan, tuh pas gue lagi nulis hal yang serius aja gue suka gak serius.
Gue berpikir kalo mau jadi penulis musti cerdas, pintar, dan orang yang berkharisma. Bukan orang yang selebor kayak gue. Gue termasuk bukan orang yang ngerti sistem kondisi. Gue gak ngerti caranya jadi serius dan bercanda. Waktu orang lagi ngomelin gue aja dengan tatapan muka penuh serius gue masih bisa bilang gini: Pak, ada ulet bulu keluar dari idung!
Dari beberapa novel yang gue pernah baca penulisnya itu mengekspresikan cerita mereka masing-masing dengan cara mereka sendiri. Dan dari situlah gue dapet pencerahan, gue berkata dan berambisi kalo penulis gak harus punya sifat-sifat yang gue sebutin di atas. Jadi penulis itu jadi diri sendiri. Mereka menulis dengan cara yang serius, cara yang gak serius, selebor namun tulisan mereka tetep keren, teratur, dan terbentuk. Nah, I got my problem!
Cara menulis emang tergantung dari setiap jati diri penulis itu sendiri. But, cara menyampaikannya-lah yang susah. Kita harus menerka kira-kira apa yang kita tulis dapat dimengerti gak sama pembaca, dapet dipahami gak, apa pembaca bisa mengerti 'the hidden message' dari tulisan kita? terus yang paling penting: Apa pembaca dapet makna dari tulisan kita?
Satu hal yang pengen gue bilang, tulisan diatas ini kok lebay gitu yah? Ehm...Gue nulis ginian sambil merem ternyata...
"To be an author you don't need to have a special character, you just have to be yourself. Just share your own tales with your thew and let your readers read and know the message from your stories!"
-someone.
No comments:
Post a Comment